MAOS New Cilacap Online Minggu (08/03/2015) Temu
lapang Gapoktan se kecamatan Maos dan Panen
Raya pada hari sabtu tanggal 7 Maret 2015.
Sebelum Temu
Lapang dengan Gapoktan se Kecamatan Maos terlebih dahulu dilaksanakan Panen raya
padi, panen raya oleh Danrem 071/Wijayakusuma
Kolonel Inf Edison, Se.MM bersama Bupati Cilacap H. Tatto Suwarto dan Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf Ferry Irawan,
S.I.P.
Panen raya
padi jenis Mapan P.05, Inpari 31 dan Ciherang denga laus lahan 0,7 Ha dimulai
pukul 09.40 Wib pada Sabtu (7/3) di dusun Karang Jengkol, desa Mernek,
kecamatan Maos, kabupaten Cilacap pada
areal seluas 1.965 hektar, dengan empat varietas yakni varietas Mapan
dengan hasil 10,24 ton per hektar, varietas Impari 32 dengan hasil panen
mencapai 11,36 ton per hektar, varietas Impari 31 dengan hasil 10,56 ton per
hektar dan varietas Ciherang dengan hasil panen mencapai, 7,36 ton per hektar.
Selesai
pelaksanaan panen raya acara dilanjutkan Temu Lapang dengan Gapoktan se
Kecamatan Maos, pada kesempempatan tersebut Komandan Korem 071 Wijayakusuma Kolonel
Inf Edison, Se.MM menyampaikan
Menurut Camat
Maos, Oktriviyanto Subekti, pada musim tanam kesatu panen padi di Kecamatan
Maos hasilnya sungguh sangat menggembirakan. Dari areal sawah yang ada seluas
1.965 hektar, produksi padi yang dihasilkan rata-rata per hektarnya mencapai 10
ton.
Oktri
mengemukakan, dengan jumlah penduduk Kecamatan Maos sebanyak 48.470 jiwa,
dan kebutuhan konsumsi beras dalam waktu satu tahun sebesar 4.501 ton, hal ini
sudah dapat tercukupi dengan hasil panen dari musim tanam I saja. Dalam MT I
Kecamatan Maos dapat menghasilkan padi sebesar 14.344 ton.
Dengan hasil
tersebut, Kecamatan Maos mengalami surplus beras sebesar 3.155 ton. Artinya
dalam satu musim tanam saja, kebutuhan konsumsi beras masyarakat dalam satu
tahun sudah tercukupi, ujar Camat Oktri.
Disamping
keberhasilan tersebut yang dicapai berkat adanya kerja keras dari semua
komponen yang ada, kecamatan Maos dalam peningkatan produksi beras, juga masih
dihadapkan pada sejumlah hambatan dan kendala.
Hambatan
tersebut antara lain, di Kecamatan Maos ini masih terdapat hama penyakit yang
menyerang tanaman padi yakni serangan hama tikus. Untuk mengantisipasi hama
tersebut, Pemerintah desa Mrenek, mensiasatinya dengan mengadakan gropyokan
tikus, dimana satu ekor tikus dihargai seribu rupiah.
Disamping itu
untuk menanggulangi hama tikus, Kecamatan Maos juga mengembangkan Rumah Burung
Hantu Tito Alba/Rubuha sebagai musuh alami tikus. Hambatan lain berupa jaringan
irigasi tersier usaha tani/Jitut yang belum terbangun secara baik. Kondisi
irigasi yang sekarang ada masih berupa irigasi secara alami.
Bupati Cilacap
Tatto Suwarto Pamuji dalam kesempatan tersebut mengatakan, panen padi yang
sangat baik ini, tentunya harus terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan
lagi.
Lebih lanjut
dikatakan, untuk menunjang keberhasilan peningkatkan produksi beras tentunya
diperlukan peran serta dari berbagai pihak, mulai dari Pemerintah Daerah dalam menggerakan
potensi masyarakat dan partisipasi seluruh masyarakat, terutama petani dan
kalangan swasta.
Danrem 071
Wijayakusuma, Kolonel Inf. Edison dalam kesempatan yang sama mengatakan, TNI
sudah melakukan MoU dengan Menteri Pertanian dalam rangka mendukung ketahanan
pangan yang diprogramkan oleh Presiden Joko Widodo.
Oleh karena
itu, Danrem minta kepada para petani ketika menemui kesulitan dalam bidang
pertanian untuk segera melaporakan kepada Danramil, Dandim atau ke Danrem. TNI
secara bersama-sama pemerintah terus berupaya meningkatkan hasil pertanian,
dengan melakukan pendampingan dalam pertanian terutama dalam persoalan
pupuk, agar distribusi pupuk kepada petani dapat benar-benar terjamin.
Danrem
mengemukakan, dengan pendampingan ini, telah berhasil dibongkar penimbunan
pupuk di Tegal sebesar 80 ribu ton, dimana pupuk bersubsidi diubah menjadi non
subsidi dengan berbagai cara diantaranya merubah warna dari oranye menjadi
putih, kemudian dijual dengan harga non subsidi.
Selain itu,
TNI juga mengadakan pendampingan dibidang irigasi. Untuk itu irigasi yang lama
yang tidak terpakai, dapat kita perbaiki secara bersama-sama dengan masyarakat,
sehingga saluran irigasi dapat berfungsi dengan lancar, Demikian juga ketika
ada permasalahan bibit, petani dapat segera melaporkan kepada kita, untuk
dicarikan jalan keluarnya, ujar Danrem.
Pada
kesempatan tersebut, Bupati Cilacap dan Danrem 071 Wijayakusuma menyerahkan
sejumlah bantuan berupa, tiga unit hand sprayer untuk Gapoktan Sumber Rejeki
Mrenek Maos, tiga unit kompor tikus untuk kelompok tani Sidadadi I , benih padi
hibrida untuk kelompok tani Ngudi Mulyo Mrenek, satu unit kegiatan Berlian PKK
untuk PKK RW II desa Karangkemiri Maos, satu unit kegiatan pemanfaatan
pekarangan dan satu unit demplot kegiatan hibrida untuk Gapoktan Sumber
Makmur Maos Kidul.
0 komentar:
Posting Komentar