Home » »

Written By Unknown on Minggu, 08 Maret 2015 | 21.24

TEMU LAPANG GAPOKTAN SE KECAMATAN MAOS DAN PANEN RAYA PADI

 


MAOS New Cilacap Online Minggu  (08/03/2015)  Temu lapang Gapoktan  se kecamatan Maos dan Panen Raya pada hari sabtu tanggal 7 Maret 2015.

Sebelum Temu Lapang dengan Gapoktan se Kecamatan Maos terlebih dahulu dilaksanakan Panen raya padi, panen raya oleh  Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Edison, Se.MM bersama Bupati Cilacap H. Tatto Suwarto  dan  Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf Ferry Irawan, S.I.P.

Panen raya padi jenis Mapan P.05, Inpari 31 dan Ciherang denga laus lahan 0,7 Ha dimulai pukul 09.40 Wib pada Sabtu (7/3) di dusun Karang Jengkol, desa Mernek, kecamatan Maos, kabupaten Cilacap  pada areal seluas 1.965 hektar, dengan empat varietas  yakni varietas Mapan dengan hasil 10,24 ton per hektar, varietas Impari 32 dengan hasil panen mencapai 11,36 ton per hektar, varietas Impari 31 dengan hasil 10,56 ton per hektar dan varietas Ciherang dengan hasil panen mencapai, 7,36 ton per hektar.

Selesai pelaksanaan panen raya acara dilanjutkan Temu Lapang dengan Gapoktan se Kecamatan Maos, pada kesempempatan tersebut Komandan Korem 071 Wijayakusuma Kolonel Inf Edison, Se.MM menyampaikan
Menurut Camat Maos, Oktriviyanto Subekti, pada musim tanam kesatu panen padi di Kecamatan Maos hasilnya sungguh sangat menggembirakan. Dari areal sawah yang ada seluas 1.965 hektar, produksi padi yang dihasilkan rata-rata per hektarnya mencapai 10 ton.

Oktri mengemukakan,  dengan jumlah penduduk Kecamatan Maos sebanyak 48.470 jiwa, dan kebutuhan konsumsi beras dalam waktu satu tahun sebesar 4.501 ton, hal ini sudah dapat tercukupi dengan hasil panen dari musim tanam I saja. Dalam MT I Kecamatan Maos dapat menghasilkan padi sebesar 14.344 ton.

Dengan hasil tersebut, Kecamatan Maos mengalami surplus beras sebesar 3.155 ton. Artinya dalam satu musim tanam saja, kebutuhan konsumsi beras masyarakat dalam satu tahun sudah tercukupi, ujar Camat Oktri.
Disamping keberhasilan tersebut yang dicapai berkat adanya kerja keras dari semua komponen yang ada, kecamatan Maos dalam peningkatan produksi beras, juga masih dihadapkan pada sejumlah hambatan dan kendala.

Hambatan tersebut antara lain, di Kecamatan Maos ini masih terdapat hama penyakit yang menyerang tanaman padi yakni serangan hama tikus. Untuk mengantisipasi hama tersebut, Pemerintah desa Mrenek, mensiasatinya dengan mengadakan gropyokan tikus, dimana satu ekor tikus dihargai seribu rupiah.

Disamping itu untuk menanggulangi hama tikus, Kecamatan Maos juga mengembangkan Rumah Burung Hantu Tito Alba/Rubuha sebagai musuh alami tikus. Hambatan lain berupa jaringan irigasi tersier usaha tani/Jitut yang belum terbangun secara baik. Kondisi irigasi yang sekarang ada masih berupa irigasi secara alami.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dalam kesempatan tersebut mengatakan, panen padi yang sangat baik ini, tentunya harus terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan lagi.

Lebih lanjut dikatakan, untuk menunjang keberhasilan peningkatkan produksi beras tentunya diperlukan peran serta dari berbagai pihak, mulai dari Pemerintah Daerah dalam menggerakan potensi masyarakat dan partisipasi seluruh masyarakat, terutama petani dan kalangan swasta.

Danrem 071 Wijayakusuma, Kolonel Inf. Edison dalam kesempatan yang sama mengatakan, TNI sudah melakukan MoU dengan Menteri Pertanian dalam rangka mendukung ketahanan pangan yang diprogramkan oleh Presiden Joko Widodo.

Oleh karena itu, Danrem minta kepada para petani ketika menemui kesulitan dalam bidang pertanian untuk segera melaporakan kepada Danramil, Dandim atau ke Danrem. TNI secara bersama-sama pemerintah terus berupaya meningkatkan hasil pertanian,  dengan melakukan pendampingan dalam pertanian terutama dalam persoalan pupuk, agar distribusi pupuk kepada petani dapat benar-benar terjamin.

Danrem mengemukakan, dengan pendampingan ini, telah berhasil dibongkar penimbunan pupuk di Tegal sebesar 80 ribu ton, dimana pupuk bersubsidi diubah menjadi non subsidi dengan berbagai cara diantaranya merubah warna dari oranye menjadi putih, kemudian dijual dengan harga non subsidi.

Selain itu, TNI juga mengadakan pendampingan dibidang irigasi. Untuk itu irigasi yang lama yang tidak terpakai, dapat kita perbaiki secara bersama-sama dengan masyarakat, sehingga saluran irigasi dapat berfungsi dengan lancar, Demikian juga ketika ada permasalahan bibit,  petani dapat segera melaporkan kepada kita, untuk dicarikan jalan keluarnya, ujar Danrem.


Pada kesempatan tersebut, Bupati Cilacap dan Danrem 071 Wijayakusuma menyerahkan sejumlah bantuan berupa, tiga unit hand sprayer untuk Gapoktan Sumber Rejeki Mrenek Maos, tiga unit kompor tikus untuk kelompok tani Sidadadi I , benih padi hibrida untuk kelompok tani Ngudi Mulyo Mrenek, satu unit kegiatan Berlian PKK untuk PKK RW II desa Karangkemiri Maos, satu unit kegiatan pemanfaatan pekarangan  dan satu unit demplot kegiatan hibrida untuk Gapoktan Sumber Makmur Maos Kidul.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.